Senin, 06 Agustus 2012

Sculpture - Instalasi Bambu

Bosan dengan nonton film, iseng-iseng aj buka file-file foto yang belum begitu lama. Bernostalgia dikitlah, tiba-tiba aja nemu foto-foto maket. Hmm... boleh deh,

Ini adalah tugas semester 2 (belum lama siihh), bisa dikatakan tugas awal semester. Penasaran apa itu? Tugas pertama kita adalah "Sculpture-Instalasi Bambu". Mungkin masih ada yang bertanya-tanya, sculpture itu apa sih? Sculpture mungkin bisa dikatakan hampir sama dengan patung (yaiyalah basa Inggrisnya,hahaha.....). Bertepatan dengan ultah JUTAP (Jurusan Arsitektur dan Perencanaan) yang ke-50, nah tugas ini ada sangkut-pautnya dengan itu. Katanya nih, karya terbaik, sculpture-nya bakal direalisasikan. Apa gag woww tuh??!! Makanya nih, kita anak-anak bontot (maba) semangat bangett...!!

Ceritanya, ni tugas dibagi jadi 4 lokasi / site, yang pertama di bagian entrance (sebagai penunjuk arah Jutap), kedua ada di pinggir inner-court (sebagai tempat pameran), ketiga ada di deket Rumah Aceh (tempat berkumpul/nongkrong dan penunjuk Jutap), yang keempat ada di parkiran (untuk tempat naungan motor dan penunjuk Jutap). Dan mau tau aku dapet apa gag?? Beneran mau tau? Ah...yang bener?? (apaan sih??) Hahaha..... ok, akhirnya aku memilih site yang pertama, yaitu entrance.




Oh iya, penting nih, jadi realisasinya kan bahannya bakalan dari bambu, maka dari itu, kita coba-coba bikin maketnya dari tusuk sate, atau sumpit, atau bahan-bahan yang menyerupai bambu. Kalo aku sih cari yang murah dan gampang dibentuk, jadinya pke tusuk sate deh. Dan juga, konsepnya adalah "in-motion", jadi sculpture tersebut, harus terkesan moving, atau benar-benar bisa digerakkan.


                             
 Pertama-tama, coba-coba nih bikin yang tegak-tegak. Trus coba membandingkan dengan yang lengkung-lengkung.
 Setelah itu, coba-coba menggabungkan antara 2 elemen itu. Paginya konsultasi deh ama dosen pembimbing, Bu Nia. Tapi, kita (kelompok 5) saking cintanya sama dosen kita ini, maka kita sering menyebutnya Mama Nia. Hhehe.... Oh iya, setelah konsultasi, beliau sempat bingung, karena 2 elemen tersebut sama-sama kuat, sehingga aku disuruh milih salah satu dari bentuk tersebut. Hasil setelah konsultasi, GALAUuuuu!!!!


 Setelah galau, nyoba lagi deh elemen yang tegas-tegak. Rotasi, move, copy, paste (emang komputer?) dan akhirnya DELETE! WHY? Karena, setelah konsultasi (lagi), beliau bilang, "Sebenernya sih lumayan bagus, tapi saya rasa, bentuk seperti ini sudah sering ditemukan, menurut saya, saya lebih suka yang lengkung. Coba kamu pertimbangkan lagi." Huff..... Oke deh.... Seperti biasa, sepulang konsultasi, www.GALAU.com
 The Last Eksperiment..... Mencoba menggali lagi ide, dan memasukkan saran-saran dosen. Akhirnya, ketemulah bentuk tersebut.




Untuk pertama kalinya, buat maket dengan mencoba menghadirkan beberapa elemen baru, yaitu Pohon dan Lampu. (Buat sendiri lhooo....!!) Walaupun sempet frustasi pas bikin lampunya, abisnya gag nyala-nyala. Huh, akhirnya dengan kerja keras dan sedikit bantuan dari adik laki-laki saya, maka selesailah merangkai lampu.

Konsep : Jari-jari Penunjuk
Judul     : The Dancing Finger
Bahan   : Tusuk Sateee
Tegnig   : melengkung-lengkungkan tusuk sate...

Kenapa konsepnya itu? Sebenernya sih liat dari fungsinya yang sebagai penunjuk arah, cukup mikir lama sih, hmm...inget kata dosen, ide itu gag muncul kalo kita cuma mikir, tapi coba sketsa atau coba-coba bikit maket. Tapi njelalah pas mikir itu aku liat tangan aku, dan coba menggerak-gerakkannya. Dapet juga kan "moving-nya". Muncullah ide tersebut. Jadi, gag cuma sebagai penunjuk arah, namun juga sebagai sculpture yang dirasa cukup "welcome". Ceritanya sih, ini jari-jari yang menari, sehingga tariannya tersebut cukup dapat menyambut dan menarik perhatian setiap orang yang datang. Kalo malam nih, ceritanya ada lampu kelap-kelip berwarna-warni, sehingga kesan moving-nya semakin dapet.

Yang lucu nih, pas presentasi... kan aku cari lampu led yang 3 warna gag dapet, akhirnya cuma dapet yang 2 warna (merah-biru), dosen penguji sih bilang kalo sculpture-nya cukup menarik, tapi agak gimana gitu sama lampunya. Ceritanya mau dancing finger, malah kayak mobil ambulance..??? Wheww..... hahaha... sedih bgt...

Perjuangan www.GALAU.com pun tak sia-sia ternyata, karna tu maket bisa sampai juga di tangan Pak Effan Adhiwira...... (salah satu arsitek alumni Arsitektur UGM yang cukup terkenal dalam hal bambu-membambu, hehe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar