Jumat, 17 Agustus 2012

Novel : Marriage series : Dia = Kakakku = Suamiku

Kali ini aku lagi ketagihan banget sama yang namanya WATTPAD! Tau gag? itu semacam semacam aplikasi ebook populer dengan lebih dari 100.000 buku yang bisa kamu download secara gratis. Kamu juga bisa share cerita kamu. Asik lah pokoknya. Ternyata HP android sangat menguntungkan. Oh iya, aku yang bisa dibilang kaga terlalu demen sama yang namanya novel (lebih demen nonton film), tiba" bisa langsung suka gara-gara aplikasi ini. Pokoknya kalian para pemilik android gag nyesel kalo download nih aplikasi. 

Tumben banget nih aku lagi pengin share, salah satu novel (mungkin juga bukannya novel namanya, msih kurang tau apa sebutannya soalnya ceritanya kebanyakan pendek-pendek) yang berjudul Dia = Kakakku = Suamiku

Aaaaaa.... aku juga gatau kenapa tiba-tiba suka novel begituan. Jangan ketawa ya. Gag ada maksud koq. Hehe...

Sinopsis :
Dia, penolongku, pahlawanku, pelindungku, kakakku, satu-satunya keluargaku yang masih tersisa. Dan kini setelah tujuh tahun tidak bertemu denganya, aku harus kembali ke Indonesia, kembali mengenang masa tujuh tahun lalu, saat takdir mempertemukan kami, saat semua jalan hidupku berubah sepenuhnya, saat dia dengan senyum tulusnya merangkul pundakku, menyeka air mataku, menikahiku, dan mengirmku ke Turki beberapa jam setelah Ijab Qobul kami. Ya dia juga adalah SUAMIKU.... yang nyaris selama tujuh tahun pernikahan kami, tak pernah kutemui secara langsung.


Meira si Gadis Beruntung itu (menurutku) yang tanpa disangka sudah menikah di usia 16 tahun, tanpa mengetahui seluk beluk suaminya tersebut, Tegar. Sesosok laki-laki yang nyaris sempurna (karna di dunia ini tak ada yang sempurna). Tegar yang baru saja dikenalnya, tiba-tiba sudah menjadi suaminya yang sah, mereka sudah lama tak berhubungan (bahkan tak menemui satu sama lain) sejak 7 tahun semenjak Meira dikirim oleh Tegar ke Turki untuk melanjutkan kuliahnya. Bagaimana bisa?? Kakak = suami? Apa maksudnya?

Hehe.... baca aja kisahnya sendiri

Ada beberapa cuplikan yang begitu terngiang-ngiag dipikiranku (cuplikan aja ya, soalnya gag bisa di-copas, hehe) :
****
Tegar menceritakan sebuah kisah pada Meira, istrinya.
Dulu ada seorang pemuda yang ingin menuntut ilmu, di tengah perjalanan ia kehausan dan kelaparan, sesampainya di sungai, ia meminumnya, tak lama kemudian ia menemukan sebuah apel yang terbawa arus, tak lama kemudian ia mengambilnya lalu memakannya. Setelah pemuda itu memakan apel tersebut, ia merasa bersalah karena tidak ijin pada pemiliknya. Karena rasa bersalahnya, pemuda itu mencari si pemilik apel tersebut. Lalu ia menemukan sebuah kebun apel, ia langsung meminta maaf pada pemilik kebun apel tersebut karena telah memakan apelnya tanpa ijin. Pemuda itu hendak membayar apel tersebut, namun Pak Tua menolak, "Tak usah kau bayar apel itu, tapi kau harus bekerja di kebunku selama 3 tahun tanpa dibayar." Pemuda itu bimbang, tapi karena teringat apel yang sudah dimakannya, maka ia menyanggupi permintaan Pak Tua. Setelah 3 tahun, pemuda itu kembali pada pak Tua dan bertanya apakah Pak Tua sudah ridha dengan apel tersebut. Pak Tua menjawab "belum, aku akan ridha jika kau melakukan satu permintaanku." Lalu pemuda itu bertanya, "apa itu?" Pemuda itu kembali dikagetkan dengan permintaan Pak Tua, "Kau harus menikahi putriku." Pemuda lanjut menjawab, "ya, aku mau." Pak Tua melanjutkan perkataannya, "Tapi putiku buta, bisu, tuli, dan lumpuh. Bagaimana?" Si Pemuda kembali bimbang, namun dia kembali teringat apel tersebut. Maka dari itu, si pemuda kembali meng-iya-kan permintaan Pak Tua. Setelah ijab kabul, sang pemuda itupun masuk ke kamar pengantin. Dia mengucapkan salam, namun betapa kagetnya dia mendengar suara seorang wanita yang menjawab salamnya. Seketika ia berlari, bertanya pada Pak Tua, siapakah gadis itu sebenarnya. Pak Tua hanya tersenyum, lalu berkata, "Masuklah, Nak. Itu adalah istrimu." Pemuda itu bertanya, "bukannya dia buta, bisu, tuli, dan lumpuh? Kenapa dia bisa menjawab salamku?" Pak Tua kembali tersenyum dan menjelaskan,
"Ya, dia memang buta, buta akan segala hal yang dilarang Allah. Dia memang bisu, bisu dari hal yang sifatnya sia-sia dan dilarang Allah. Dia tuli, tuli dari hal-hal yang tak pantas didengarnya dan dilarang Allah, dan dia lumpuh, karena tak bisa berjalan ke tempat-tempat yang maksiat.
Pemuda itu terdiam lalu mengucap lirih, "Subhanallah..." Dan akhirnya merekapun hidup bahagia dengan cinta dari Allah.


****
Ada lagi nih, timingnya saat Maira ulang tahun, Tegar menghadiahkan sebuah cincin, cincin yang merupakan peninggalan dari alm. orang tua Meira. Lalu Tegar mengaitkan cincin itu di jari manis Meira. "Kamu tahu, kenapa cincin kawin disematkan di jari manis, Kei?'

Aku (Tegar) menjejerkan jari-jari kami. menekuk kedua jari tengah kami ke arah dalam, membuka perlahan jari jemari kami mulai dari ibu jari. 
"Ibu jari melambangkan orang tua yang akan berpisah dengan kita pada saat kita menikah, jari telunjuk menggambarkan kakak dan adik, mereka akan berpisah dengan kita saat mereka memiliki keluarga masing-masing, lalu jari kelingking menggambarkan anak, yang nantinya juga akan meninggalkan kita saat menikah..." Langkahku terhenti pada jari manis kami berdua. Berusaha memisahkan jari manis kami, namun susah digerakkan. Lalu dia memandangku dengan takjub... "ngga bisa dibuka ya? Itu karena jari manis melambangkan suami istri. Berbeda dengan jari-jari yang lain dimana saat pernikahan itu datang justru meninggalkan kita. Pada jari manis, pernikahan justru menyatukan kita, cincin pernikahan di pasang di jari ini dengan harapan semoga seumur hidup pasangan akan melekat satu sama lain."

****
Dan yang paling, ngena....
Saat Tegar mengulang kembali janjinya setelah melamar Meira...
"Aku akan melepaskanmu saat kau bisa berdiri sendiri, atau saat ada seseorang yang kuanggap mampu menjagamu...dan saat aku jatuh cinta. Saat itulah minta cerai padaku, Mei... aku akan melepasmu secara hukum dan agama sebagai istriku. Walau begitu selamanya, kamu akan jadi adik kebanggaanku, adik yang akan selalu kulindingi."

Pokoknya gag nyesel deh baca nih cerita. Sulit ditebak jalan ceritanya. Akupun masih menunggu akhir kisah ini, karena belum selesai. Hehe...
"Aku ingin suamiku kelak bisa menjadi Malaikat Pelindung aku sekaligus Imam di keluargaku kelak, dan semoga aku bisa terus menjadi Bidadari sekaligus istri yang sholeha di hatinya begitu pula ibu yang baik bagi anak-anakku kelak."
Subhanallah,,, ya Allah... gag tau kenapa setelah baca nih novel, jadi merasa dekat dengan-Mu ya Rabb. Jarang-jarang lho aku baca novel semacam ini.


7 komentar:

  1. Gak, Rela nama Tegar diganti jadi nama Teguh, hahahah
    baca ulasan kamu saya jadi terharu, sekaligus miris, miris ngeliat blog sendiri yg udah ngga sempet lagi di urus.
    kamu di Jogya yah? saya ada rencana ke jogya bulan Sepetember, kasih saran dunk tempat2 yang oke dan murah2

    BalasHapus
  2. Maaph... Maaph bgt qaqa.. Haha.. Gtw knp sll salah nybut nma.. Pas koment jg slah sebut, lpa mw edit.. Maaf kan daku ya qaqa..
    Hhehe.. Ni blog jga brusan buatny koq.. Jdi hrap maklum ya.. :'))
    Mw ap nih? Kuliner? Wisata? Ato ap nih? Hhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. semuanya kalau bisa. hahahah... tapi cuma sebentar, dapet jatah cuti sebentar. hahahaha... kasih rekomend dunk, jadi guide kalau bisa (ngarep) hahaha

      Hapus
  3. Eng kpn mw maen ke jogja kak?
    Soalnya september ku juga ud masuk kuliah, hehe..
    Klo kuliner mah byk, ntr pusing klo disebutkan satu"..
    Y ntr klo perlu bantuan, InsyaAllah kuusahain bantu dehh

    BalasHapus
  4. Boleh minta no HP? atau mail? yang bisa di hubungi ngga? mail ke aku aja yah. Shin_an_yuki@yahoo.com

    BalasHapus
  5. Knapa sekarang di wattpad cerita ini sudah tidak ada ya mba..padahal aku masih belum selesai bacanyaa :(

    BalasHapus